'Pacar Sabtu Minggu' Lagu Dangdut Pertama Ciptaan D'Masiv

'Pacar Sabtu Minggu' Lagu Dangdut Pertama Ciptaan D'Masiv - Tidak puas hanya berkutat di genre musik pop, membuat vokalis band D'Masiv, Rian Ekky Pradipta alias Ryan ciptakan lagu dengan genre yang baru. Baru-baru ini, dia menciptakan sebuah singel dangdut berjudul 'Pacar Sabtu Minggu'.

"Saya punya mimpi bisa membuat segala jenis musik. Saya juga sebetulnya suka
dengar lagu dangdut Rhoma Irama, dan saya punya piringan hitamnya juga. Alhamdulillah dapat inspirasi," jelas Rian saat ditemui di Kawasan Jakarta Selatan.

Pelantun 'Cinta Ini Membunuhmu' itu menuturkan jika bukan dia yang akan menyanyikan single tersebut. Tapi penyanyi pendatang baru di industri musik, yakni Alodya Desi.
'Pacar Sabtu Minggu' D'Masiv

Tidak main-main, di debutnya sebagai penyanyi dangdut, Alodya langsung menggaet musisi handal, yakni Ryan d Masiv untuk menciptakan single pertamanya. Jelas, ada kebanggaan tersendiri bagi Alodya. Sebab, ini pertama kalinya bagi Ryan menciptakan lagu dangdut.

"Ini bentuk eksplorasi musik saya dari 2013. Band saya main musik jazz. Sempat ada tawaran lagu keroncong, campur sari. Pas banget sekarang lagi happening dangdut. Alhamdulillah dikasih inspirasi dan yang menyanyikan Alodya. Dia suaranya nggak neko-neko, seperti snack yang dicerna langsung enak. Jujur ini pertama banget," ujar Ryan yang ditemui dalam kesempatan yang sama.

Lagu yang diciptakan Ryan untuk Alodya berjudul Pacar Sabtu Minggu di mana lirik lagu ini menceritakan seseorang yang suka galau karena kurangnya perhatian dari sang pacar dan hanya dapat perhatian di hari Sabtu dan Minggu saja. "Judulnya Pacar Sabtu Minggu. Cerita tentang orang yang suka galau karena pacarnya kurang perhatian. Curhat, bisa dibilang kayak gitu," pungkas Alodya

Grup band d Masiv yang beranggotakan Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marshall (gitaris), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), Nurul Damar Ramadhan (gitaris), dan Wahyu Piadji (drum) meluncurkan album mereka yang bertajuk Hidup Lebih Indah dalam bentuk vinyl atau piringan hitam, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2014). Untuk produksi piringan hitam tersebut mereka hanya menyediakan dalam edisi terbatas, yaitu 500 keping saja. 

SHARE THIS

Author:

Previous Post
Next Post